Apakah kalender anda bisa digunakan untuk pembayaran kartu kredit, beli pulsa, transfer uang, sampai tarik uang via ATM?
Hari gini lupa dan telat bayar tagihan kartu kredit? Tinggalkan masa lalu karena itu tidak akan terjadi lagi di era Fintech modern.
Update Penempatan Reksadana dan Pengaturan Minimum Kas. Dua fitur IPOTPAY yang dijamin menguntungkan nasabah.
Biasanya kalau kita menabung, maka saldo kita bukannya makin bertambah, akan tetapi terkuras pelan-pelan karena potongan ini-itu.
Mencari asisten pribadi yang cekatan, multitasking, well organized hingga tahan banting memang tak semudah membalik telapak tangan.
Berinvestasi itu tak butuh modal besar. Anggapan bahwa hanya orang-orang kaya yang berinvestasi, itu pemahaman yang benar-benar salah kaprah.
Sesuatu yang plus itu pasti lebih dari yang biasa. Makna plus-plus terkait layanan jelas mengandung makna yang sangat positif.
Kartu kredit akan menjadi petaka di tangan Anda yang hobi belanja berlebihan dan tidak pernah membayar tagihan tepat waktu.
Banyak peserta BPJS Kesehatan mandiri (bayar sendiri) sering lupa atau telat membayar iurannya dengan dalih lupa atau malas.
"Kalau sudah begini, nikmat mana lagi yang akan Kau dustakan wahai para suami. Mana ada suami yang tak makin sayang karenanya."
Pertumbuhan, dinamisme, dan kompleksitas ekosistem keuangan digital tak dipungkiri dikuntit para hacker dengan beragam senjatanya yang terus diperbarui.
Tidak perlu menjadi jenius untuk memaksimalkan hasil saldo Anda. Buang khawatir, tenang bertransaksi, nikmati hasilnya!
Ada sisi lain e-wallet yang juga harus menjadi perhatian Anda, yaitu bagaimana uang dalam e-wallet Anda pada dasarnya akan terus berkurang dan tidak bisa ditarik.
Selain untuk transaksi BBT (Bayar, Beli dan Transfer), dana yang disimpan secara otomatis ditempatkan di reksadana pasar uang. Alhasil, kita akan mendapatkan hasil maksimal dari saldo lebih dari ewallet atau platform lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, banyak orang kini mulai mengkritisi model menabung di bank. Sejumlah tokoh dan pakar pun “menggugat” cara kerja bank yang getol merayu masyarakat untuk menabung.
Masalah keuangan bisa menimpa siapa saja. Tak hanya mereka yang masih lajang dengan penghasilan pas-pasan, tetapi juga mereka yang berpenghasilan tinggi. Tak mengherankan, dewasa ini makin banyak saja kalangan “besar pasak daripada tiang”.
Meski tak seheboh di Amerika, senyatanya fenomena generasi bumerang ini ada juga di Indonesia. Atau karena ketidaktahuan, jangan-jangan loe justru sudah masuk di dalamnya.
Kecerdasan finansial (Financial Quotient) telah diramu sedemikian rupa oleh perusahaan jasa keuangan menjadi sebuah platform inovatif. Platform modern ini tentu saja sejalan dengan kemajuan teknologi internet dan smartphone.